Bagaimana dengan blog ini??

Selasa, 12 Juni 2012

MAKALAH UJI GULA DARAH


BAB I
UJI GULA DARAH

A.    TUJUAN PERCOBAAN
·         Agar  mahasiswa dapat mengetahui dan  mengenal cara uji glukosa darah, melakukan uji kuantitatif kadar glukosa dalam darah.
·         Agar mahasiswa dapat menetapkan kadar glukosa dalam darah secara uji kuantitatif.

B.     DASAR TEORI
v  KADAR GLUKOSA DARAH
Sumber :
§  Makanan
§  Glukoneogenesis
§  Glikogenolisis
Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka. Kadar glukosa dipengaruhi oleh 3 macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Hormon-hormon itu adalah : insulin, glukagon, dan somatostatin.
Insulin dihasilkan oleh sel-sel β, mendominasi gambaran metabolik. Hormon ini mengatur pemakaian glukosa melalui banyak cara : meningkatkan pemasukan glukosa dan kalium ke dalam sebagian besar sel; merangsang sintesis glikogen di hati dan otot; mendorong perubahan glukosa menjadi asam-asam lemak dan trigliserida; dan meningkatkan sintesis protein, sebagian dari residu metabolisme glukosa. Secara keseluruhan, efek hormone ini adalah untuk mendorong penyimpanan energi dan meningkatkan pemakaian glukosa.
Glukagon dihasilkan oleh sel-sel α, meningkatkan sintesis protein dan menstimulasi glikogenolisis (pengubahan glikogen cadangan menjadi glukosa) dalam hati; ia membalikkan efek-efek insulin. Somatostatin dihasilkan oleh sel-sel delta, menghambat sekresi glukagon dan insulin; hormone ini juga menghambat hormone pertumbuhan dan hormone-hormon hipofisis yang mendorong sekresi tiroid dan adrenal.
Saat setelah makan atau minum, terjadi peningkatan kadar gula darah yang merangsang pankreas menghasilkan insulin untuk mencegah kenaikan kadar gula darah lebih lanjut. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Adanya kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kombinasi keduanya, akan berpengaruh terhadap konsentrasi glukosa dalam darah.
Kadar glukosa puasa memberikan petunjuk terbaik mengenai homeostasis glukosa keseluruhan, dan sebagian besar pengukuran rutin harus dilakukan pada sampel puasa. Keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi kadar glukosa (mis. diabetes mellitus, kegemukan, akromegali, penyakit hati yang parah, dsb.) mencerminkan kelainan pada berbagai mekanisme pengendalian glukosa.
§  KEGUNAAN DALAM BIDANG BIOMEDIS
·         Metabolisme normal:kelaparan yang tidak berkepanjangan, olah raga, kehamilan dan menyusui
·         Metabolisme abnormal :kekurangan bahan makanan tertentu , demikian pula kekurangan enzim atau karena sekresi hormon yang tidak normal. Contoh yang paling menarik untuk dikaji adalah penyakit diabetes mellitus.
§  NILAI RUJUKAN
·         Gula darah sewaktu
                 DEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 120 mg/dl. ANAK : sampai dengan 120 mg/dl. LANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 140 mg/dl.
·         Gula darah puasa
DEWASA : Serum dan plasma : 70 – 110 mg/dl; Darah lengkap : 60 – 100 mg/dl; Nilai panik : kurang dari 40 mg/dl dan > 700 mg/dl. ANAK : Bayi baru lahir : 30 – 80 mg/dl; Anak : 60 – 100 mg/dl. LANSIA : 70 – 120 mg/dl.


·         Gula darah post prandial
              DEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 120 mg/dl. ANAK : sampai dengan 120 mg/dl. LANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 140 mg/dl.
C.    GANGGUAN GULA DARAH
PENINGKATAN KADAR (hyperglycaemia) : diabetes mellitus, asidosis diabetik, hiperaktivitas kelenjar adrenal (sindrom Chusing), akromegali, hipertiroidisme, kegemukan (obesitas), feokromositoma, penyakit hati yang parah, reaksi stress akut (fisik atau emosi), syok, kejang, MCI akut, cedera tabrakan, luka bakar, infeksi, gagal, ginjal, hipotermia aktifitas, pankreatitis akut, kanker pankreas, CHF, sindrom pasca gastrektomi (dumping syndrome), pembedahan mayor. Pengaruh obat : ACTH; kortison; diuretik (hidroklorotiazid, furosemid, asam etakrinat); obat anestesi, levodopa.
PENURUNAN KADAR (hypoglycaemia) : reaksi hipoglikemik (insulin berlebih), hipofungsi korteks adrenal (penyakit Addison), hipopituitarisme, galaktosemia, pembentukan insulin ektopik oleh tumor/kanker (lambung, hati, paru-paru), malnutrisi, ingesti alkohol akut, penyakit hati yang berat, sirosis hati, beberapa penyakit penimbunan glikogen, hipoglikemia fungsional (aktifitas berat), intoleransi fruktosa herediter, eritroblastosis fetalis, hiperinsulinisme. Pengaruh obat : insulin yang berlebih, salisilat, obat antituberkulosis.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
  • Obat-obatan (kortison, tiazid, “loop” diuretik) dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
  • Trauma, stress dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
  • Penundan pemeriksaan serum dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah.
  • Merokok dapat meningkatkan kadar gula darah serum.
  • Aktifitas yang berat sebelum uji laboratorium dilakukan dapat menurunkan kadar gula darah.


BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A.    ALAT DAN BAHAN
·         ALAT
·         Kom
·         Kit asam urat
·         BAHAN
a.       Strip gula darah
b.      Darah dari seorang praktikan/ kelompok
c.       Kapas
d.      Alkohol

B.     PROSEDUR KERJA
1.      Nyalakan kit gula darah
2.      Sterilkan kulit praktikan yang akan diambil darahnya. Ambil darah teteskan pada strip gula darah
3.      Tunggu beberapa saat kalao sudah stabil baca kadar glukosa darah
4.      Catat dan diskusikan

C.    DATA PERCOBAAN
No.
Jenis kelamin
Kadar Glukosa
Keterangan
Puasa
Makan
1.
perempuan
105
144
normal
2.
-
-
-
-



BAB III
UJI URIN
A.    TUJUAN PERCOBAAN
·         Membedakan urin normal dan patologis.
·         Menetapkan jumlah zat padat total pada urin normal.
·         Mengetahui jumlah pH, kandungan amonia, karbohidrat dan protein yang terkandung di dalam urin.

B.     DASAR TEORI
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.

ü  Komposisi Urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.



BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1.      JUMLAH ZAT PADAT PADA URIN
A.    ALAT DAN BAHAN
·         ALAT
·         Gelas ukur
·         Corong pemisah
·         Pipet tetes
·         Thermometer
·         Urinometer
·         BAHAN
a.       Urin normal
b.      Larutan Benedict
c.       Asam Nitrat pekat
B.     PROSEDUR KERJA
1.    Tetapkanlah volume urin (mL) menggunakan gelas ukur.
2.    Catat suhu urin.
3.    Isi gelas ukur dengan 25 – 50 mL urin, masukan urinometer. Letakanlah urinometer sedemikian rupa sehingga urinometer tidak menyentuh dinding gelas ukur dan catatlah berat jenis yang ditunjukan oleh urinometer. Baca batas permukaan urin pada permukaan urinometer.
4.    Apabila suhu urin tidak sama dengan suhu tera, tambahkan 0,001 pada angka yang dinyatakan oleh urinometer untuk setiap 30C di atas suhu tera atau dikurangi 0,001 untuk setiap 30C di bawah suhu tera.
5.    Simpanlah urin kembali dengan memakai pengawet tuloune.           





C.     DATA PERCOBAAN
Perlakuan
Hasil
Volume, mL
-
Suhu tera, C
-
Suhu urin, C
-
Berat jenis (kerapatan) urin
-
Nilai koreksi
-
Berat jenis (kerapatan) urin real
-
Koefisien Long
2,66
Zat padat total urin (g/mL) [2 angka terakhir berat jenis x 2,66]
-

2.      UJI BENEDICT
A.    ALAT DAN BAHAN
·         ALAT
·         Gelas ukur
·         Pipet Mohr 10 mL
·         Pipet tetes
·         Penjepit tabung reaksi
·         Stopwatch
·         Pemanas/Pemanas air
·         BAHAN
a.       Urin normal 24 jam dan urin yang mengandung glukosa 0,3%, 1%, & 5%
b.      Larutan Benedict
B.     PROSEDUR KERJA
1.      Campurlah dalam tabung reaksi 2,5 mL larutan benedict dengan 4 tetes urin.
2.      Panaskan tabung tadi selama 5 menit dalam penangas air mendidih atau didihkan langsung selama 2 menit memakai pemanas.
3.      Dinginkan peralahan – lahan.
4.      Perhatikan endapan atau warna yang terbentuk.
Warna
Penilaian
Konsentrasi
Biru/hijau keruh
-
-
Hijau/hijau kekuningan
+1
<0,5%
Kuning kehijauan/kuning
+2
0,5 - 1,0%
Jingga
+3
1,0 - 2,0%
Merah
+4
>2%

C.    DATA PERCOBAAN
Bahan Uji
Warna
Nilai
Konsentrasi
Urin normal
Biru/ hijau keruh
-
-
Urin berglukosa 0,3%
-
-
-
Urin berglukosa 1%
-
-
-
Urin berglukosa 5%
-
-
-
Kesimpulan : Kadar gula normal.
3.      UJI HELLER
A.    ALAT DAN BAHAN
·         ALAT
§  Buret
§  Pipet tetes
§  Pipet mohr
§  Tabung reaksi
·         BAHAN
a.       Urin normal 24 jam dan urin patologis
b.      Asam nitrat pekat
B.     PROSEDUR KERJA
1.      Masukanlah 3 mL asam nitrat pekat ke dalam tabung reaksi perlahan – lahan melalui dinding tabung yang dimiringkan.
2.      Tambahkan 3 mL urin menggunakan pipet Mohr melalui dinding tabung sehingga kedua cairan tidak langsung bercampur.
3.      Perhatikan cincin putih yang terbentuk pada perbatasan kedua cairan.

C.    DATA PERCOBAAN
Uji Haller
Cincin putih
Urin normal
-
Urin patologis
-

Kesimpulan : dapat diartikan bahwa didalam urin tidak terdapat urea dan asam urat sehingga dapat menunjukkan bahwa urin normal.

PENUTUP

A.    KESIMPULAN GULA DARAH
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.
Kadar gula darah pada orang yang berpuasa normalnya <126. Pada orang yang tidak berpuasa normalnya <200. Dan jika lebih dari angka tersebut bisa menunjukan gejala hiperglikemi dan menyebabkan penyakit diabetes. Diabetes mellitus adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah.
B.     KESIMPULAN URIN
*      Uji Urin : Urin normal yang normal adalah urin yang negatif uji glukosa dan protein, karena bila mengandung zat-zat tersebut, maka ada gangguan pada filtrasi ginjal.
*      Urin merupakan larutan asam.
*      Jika pada uji benedict warna urin biru/hijau keruh maka urin tersebut normal, sebaliknya jika muncul warna lain pada urin maka kemungkinan urin tersebut tidak normal.
*      Jika pada uji heller tidak terdapat cincin putih pada tabung reaksi maka urin tersebut tidak normal. Sebaliknya jika terdapat cincin berwarna merah atau orange maka urin tersebut normal.



DAFTAR PUSTAKA

·         http://guladarahrendah.blogspot.com/2010/07/pengertian-gula-darah-dan-pengaruh-dari.html
·         http://labkesehatan.blogspot.com/2010/03/glukosa-darah-serumplasma.html (Rabu , 11 Mei 2011, 18.09 WIB)


LAMPIRAN I

LAPORAN SEMENTARA HASIL PENGENALAN ASAM DAN BASA
NAMA                        : RESTIANA SETYORINI
NIM                            : A01001355
KELOMPOK             : III (TIGA)
HARI / TANGGAL   : KAMIS / 5 MEI 2011
WAKTU                     : 13.00 - selesai
PEMBIMBING          : -      IDA BETANURSANTI
-           WIDI ASTUTI
*      UJI GULA DARAH
No.
Jenis kelamin
Kadar Glukosa
Keterangan
Puasa
Makan
1.
Perempuan
105
144
normal
2.
-
-
-
-

*      JUMLAH ZAT PADAT PADA URIN
Perlakuan
Hasil
Volume, mL
-
Suhu tera, C
-
Suhu urin, C
-
Berat jenis (kerapatan) urin
-
Nilai koreksi
-
Berat jenis (kerapatan) urin real
-
Koefisien Long
2,66
Zat padat total urin (g/mL) [2 angka terakhir berat jenis x 2,66]
-

*      UJI BENEDICT
Bahan Uji
Warna
Nilai
Konsentrasi
Urin normal
Biru/ hijau keruh
-
-
Urin berglukosa 0,3%
-
-
-
Urin berglukosa o15
-
-
-
Urin berglukosa 5%
-
-
-

*      UJI HALLER
Uji Haller
Cincin putih
Urin normal
-
Urin patologis
-


Gombong, 10 Mei 2011
Mengetahui,
Pembimbing                                                                                    Praktikan

Ida Betanursanti, M.T.                                                                  Restiana Setyorini
ü  Gambar Alat
Gelas ukur                 Corong pemisah

Pipet tetes                  Kom  

Kit asam urat               Buret

Stopwatch  Pemanas/Pemanas air


Pipet Mohr 10 mL   Pipet mohr   
Tabung reaksi  
Penjepit tabung reaksi








LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI GULA DARAH DAN URIN


           Disusun oleh :
Nama                                  : Restiana Setyorini
NIM                                    : AO1OO1355
Program studi                   : D III Keperawatan
Hari/Tanggal                     : Kamis, 5 Mei 2011
Jam                                     : 13.00 WIB - Selesai
Dosen pembimbing           : Ida Betanursanti, M.T.

LABORATORIUM BIOKIMIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2011

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI GULA DARAH DAN URIN

Disusun oleh :
Nama                                 : Restiana Setyorini
NIM                                   : AO1001355
Program studi                    : D III Keperawatan
Hari/Tanggal/Jam               : Kamis / 5 Mei 2011 / 13.00 WIB


                                            Gombong,  10 Mei 2011
                                                             Menyetujui
                                                             Pembimbing ,


ii
 
                                                      Ida Betanursanti, M.T.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
            Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Laporan Praktikum Biokimia ini  dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
            Laporan praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum biokimia yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Biokimia. Laporan praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan praktikum dan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa/i serta teori singkat untuk memperdalam pemahaman mahasiswa/i mengenai materi yang dibahas.
            Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Laporan Praktikum Biokimia ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang akan datang.
            Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Gombong, 10 Mei 2011
            Penyusun,

iii
 
Restiana Setyorini
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
PENGESAHAN.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I UJI GULA DARAH.................................................................................. 1
A.    TUJUAN PERCOBAAN.................................................................... 1
B.     DASAR TEORI................................................................................... 1
C.     GANGGUAN GULA DARAH.......................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM........................................................... 4
A.    ALAT DAN BAHAN......................................................................... 4
B.     PROSEDUR KERJA........................................................................... 4
C.     DATA PERCOBAAN......................................................................... 4
BAB III UJI URIN................................................................................................ 5
A.    TUJUAN PERCOBAAN.................................................................... 5
B.     DASAR TEORI................................................................................... 5
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTUKUM........................................................ 6
1.)    JUMLAH ZAT PADAT PADA URIN........................................................... 6
A.    ALAT DAN BAHAN......................................................................... 6
B.     PROSEDUR KERJA........................................................................... 6
C.     DATA PERCOBAAN......................................................................... 7

2.)    UJI BENEDICT............................................................................................... 7
A.    ALAT DAN BAHAN......................................................................... 7
B.     PROSEDUR KERJA........................................................................... 7
C.     DATA PERCOBAAN......................................................................... 7

3.)    UJI HELLER................................................................................................... 8
A.    ALAT DAN BAHAN......................................................................... 8
B.     PROSEDUR KERJA........................................................................... 8
C.     DATA PERCOBAAN......................................................................... 9
PENUTUP............................................................................................................. 10
A.    KESIMPULAN GULA DARAH...................................................... 10
B.     KESIMPULAN URIN....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
iv
 
LAMPIRAN......................................................................................................... 12