BAB I
UJI GULA DARAH
A.
TUJUAN PERCOBAAN
·
Agar
mahasiswa dapat mengetahui dan mengenal cara uji glukosa darah, melakukan uji kuantitatif kadar glukosa
dalam darah.
·
Agar mahasiswa dapat menetapkan kadar
glukosa dalam darah secara uji kuantitatif.
B.
DASAR TEORI
v KADAR GLUKOSA DARAH
Sumber :
§ Makanan
§ Glukoneogenesis
§ Glikogenolisis
Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka. Kadar glukosa dipengaruhi oleh 3
macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Hormon-hormon itu adalah :
insulin, glukagon, dan somatostatin.
Insulin dihasilkan oleh sel-sel β, mendominasi gambaran metabolik.
Hormon ini mengatur pemakaian glukosa melalui banyak cara : meningkatkan
pemasukan glukosa dan kalium ke dalam sebagian besar sel; merangsang sintesis
glikogen di hati dan otot; mendorong perubahan glukosa menjadi asam-asam lemak
dan trigliserida; dan meningkatkan sintesis protein, sebagian dari residu
metabolisme glukosa. Secara keseluruhan, efek hormone ini adalah untuk mendorong
penyimpanan energi dan meningkatkan pemakaian glukosa.
Glukagon dihasilkan oleh sel-sel α, meningkatkan sintesis protein
dan menstimulasi glikogenolisis (pengubahan glikogen cadangan menjadi glukosa)
dalam hati; ia membalikkan efek-efek insulin. Somatostatin dihasilkan oleh
sel-sel delta, menghambat sekresi glukagon dan insulin; hormone ini juga
menghambat hormone pertumbuhan dan hormone-hormon hipofisis yang mendorong
sekresi tiroid dan adrenal.
Saat setelah makan atau minum, terjadi peningkatan kadar gula darah
yang merangsang pankreas menghasilkan insulin untuk mencegah kenaikan kadar
gula darah lebih lanjut. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa
menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Adanya kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau kombinasi keduanya, akan berpengaruh terhadap
konsentrasi glukosa dalam darah.
Kadar glukosa puasa memberikan petunjuk terbaik mengenai
homeostasis glukosa keseluruhan, dan sebagian besar pengukuran rutin harus
dilakukan pada sampel puasa. Keadaan-keadaan yang dapat mempengaruhi kadar
glukosa (mis. diabetes mellitus, kegemukan, akromegali, penyakit hati yang
parah, dsb.) mencerminkan kelainan pada berbagai mekanisme pengendalian
glukosa.
§ KEGUNAAN DALAM BIDANG BIOMEDIS
·
Metabolisme normal:kelaparan
yang tidak berkepanjangan, olah raga, kehamilan dan menyusui
·
Metabolisme abnormal
:kekurangan bahan makanan tertentu , demikian pula kekurangan enzim atau karena
sekresi hormon yang tidak normal. Contoh yang paling menarik untuk dikaji
adalah penyakit diabetes mellitus.
§ NILAI
RUJUKAN
·
Gula darah sewaktu
DEWASA
: Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap :
sampai dengan 120 mg/dl. ANAK : sampai dengan 120 mg/dl. LANSIA : Serum dan
plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah lengkap : sampai
dengan 140 mg/dl.
·
Gula darah puasa
DEWASA : Serum
dan plasma : 70 – 110 mg/dl; Darah lengkap : 60 – 100 mg/dl; Nilai
panik : kurang dari 40 mg/dl dan > 700 mg/dl. ANAK : Bayi baru lahir
: 30 – 80 mg/dl; Anak : 60 – 100 mg/dl. LANSIA : 70 – 120 mg/dl.
·
Gula darah post prandial
DEWASA : Serum dan plasma :
sampai dengan 140 mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 120 mg/dl. ANAK :
sampai dengan 120 mg/dl. LANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160
mg/dl; Darah lengkap : sampai dengan 140 mg/dl.
C. GANGGUAN GULA DARAH
PENINGKATAN KADAR (hyperglycaemia) : diabetes mellitus, asidosis
diabetik, hiperaktivitas kelenjar adrenal (sindrom Chusing), akromegali,
hipertiroidisme, kegemukan (obesitas), feokromositoma, penyakit hati yang
parah, reaksi stress akut (fisik atau emosi), syok, kejang, MCI akut, cedera tabrakan,
luka bakar, infeksi, gagal, ginjal, hipotermia aktifitas, pankreatitis akut,
kanker pankreas, CHF, sindrom pasca gastrektomi (dumping syndrome), pembedahan
mayor. Pengaruh
obat : ACTH; kortison; diuretik (hidroklorotiazid, furosemid, asam etakrinat);
obat anestesi, levodopa.
PENURUNAN KADAR (hypoglycaemia) : reaksi
hipoglikemik (insulin berlebih), hipofungsi korteks adrenal (penyakit Addison),
hipopituitarisme, galaktosemia, pembentukan insulin ektopik oleh tumor/kanker
(lambung, hati, paru-paru), malnutrisi, ingesti alkohol akut, penyakit hati
yang berat, sirosis hati, beberapa penyakit penimbunan glikogen, hipoglikemia
fungsional (aktifitas berat), intoleransi fruktosa herediter, eritroblastosis
fetalis, hiperinsulinisme. Pengaruh obat : insulin yang berlebih, salisilat,
obat antituberkulosis.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium
- Obat-obatan (kortison, tiazid, “loop” diuretik) dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
- Trauma, stress dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
- Penundan pemeriksaan serum dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah.
- Merokok dapat meningkatkan kadar gula darah serum.
- Aktifitas yang berat sebelum uji laboratorium dilakukan dapat menurunkan kadar gula darah.
BAB II
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A.
ALAT DAN BAHAN
·
ALAT
·
Kom
·
Kit asam urat
·
BAHAN
a. Strip gula darah
b. Darah dari seorang
praktikan/ kelompok
c. Kapas
d. Alkohol
B.
PROSEDUR KERJA
1. Nyalakan kit gula
darah
2. Sterilkan kulit
praktikan yang akan diambil darahnya. Ambil darah teteskan pada strip gula
darah
3. Tunggu beberapa saat
kalao sudah stabil baca kadar glukosa darah
4. Catat dan diskusikan
C.
DATA PERCOBAAN
No.
|
Jenis kelamin
|
Kadar Glukosa
|
Keterangan
|
|
Puasa
|
Makan
|
|||
1.
|
perempuan
|
105
|
144
|
normal
|
2.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
BAB III
UJI URIN
A.
TUJUAN PERCOBAAN
·
Membedakan urin normal dan patologis.
·
Menetapkan jumlah zat padat total pada
urin normal.
·
Mengetahui
jumlah pH, kandungan amonia, karbohidrat dan protein yang terkandung di dalam urin.
B.
DASAR TEORI
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul
sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan
tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana
komunikasi olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter
menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
ü Komposisi
Urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa
sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan
materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi
urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi
tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa.
Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis. Urea
yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan
dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu
penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
BAB
IV
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1.
JUMLAH ZAT PADAT
PADA URIN
A.
ALAT DAN BAHAN
·
ALAT
·
Gelas ukur
·
Corong pemisah
·
Pipet tetes
·
Thermometer
·
Urinometer
·
BAHAN
a. Urin normal
b. Larutan Benedict
c. Asam Nitrat pekat
B.
PROSEDUR KERJA
1. Tetapkanlah volume
urin (mL) menggunakan gelas ukur.
2. Catat suhu urin.
3.
Isi
gelas ukur dengan 25 – 50 mL urin, masukan urinometer. Letakanlah urinometer
sedemikian rupa sehingga urinometer tidak menyentuh dinding gelas ukur dan
catatlah berat jenis yang ditunjukan oleh urinometer. Baca batas permukaan urin
pada permukaan urinometer.
4.
Apabila
suhu urin tidak sama dengan suhu tera, tambahkan 0,001 pada angka yang
dinyatakan oleh urinometer untuk setiap 30C di atas suhu tera atau
dikurangi 0,001 untuk setiap 30C di bawah suhu tera.
5.
Simpanlah
urin kembali dengan memakai pengawet tuloune.
C.
DATA PERCOBAAN
Perlakuan
|
Hasil
|
Volume,
mL
|
-
|
Suhu
tera, C
|
-
|
Suhu
urin, C
|
-
|
Berat
jenis (kerapatan) urin
|
-
|
Nilai
koreksi
|
-
|
Berat
jenis (kerapatan) urin real
|
-
|
Koefisien
Long
|
2,66
|
Zat padat
total urin (g/mL) [2 angka terakhir berat jenis x 2,66]
|
-
|
2.
UJI BENEDICT
A.
ALAT DAN BAHAN
·
ALAT
·
Gelas
ukur
·
Pipet
Mohr 10 mL
·
Pipet
tetes
·
Penjepit tabung reaksi
·
Stopwatch
·
Pemanas/Pemanas air
·
BAHAN
a. Urin normal 24 jam
dan urin yang mengandung glukosa 0,3%, 1%, & 5%
b. Larutan Benedict
B.
PROSEDUR KERJA
1. Campurlah dalam
tabung reaksi 2,5 mL larutan benedict dengan 4 tetes urin.
2. Panaskan tabung tadi
selama 5 menit dalam penangas air mendidih atau didihkan langsung selama 2
menit memakai pemanas.
3. Dinginkan peralahan
– lahan.
4. Perhatikan endapan
atau warna yang terbentuk.
Warna
|
Penilaian
|
Konsentrasi
|
Biru/hijau keruh
|
-
|
-
|
Hijau/hijau kekuningan
|
+1
|
<0,5%
|
Kuning kehijauan/kuning
|
+2
|
0,5 - 1,0%
|
Jingga
|
+3
|
1,0 - 2,0%
|
Merah
|
+4
|
>2%
|
C.
DATA PERCOBAAN
Bahan Uji
|
Warna
|
Nilai
|
Konsentrasi
|
Urin normal
|
Biru/ hijau keruh
|
-
|
-
|
Urin berglukosa 0,3%
|
-
|
-
|
-
|
Urin berglukosa 1%
|
-
|
-
|
-
|
Urin berglukosa 5%
|
-
|
-
|
-
|
Kesimpulan : Kadar gula normal.
3.
UJI HELLER
A.
ALAT DAN BAHAN
·
ALAT
§ Buret
§ Pipet tetes
§ Pipet mohr
§ Tabung reaksi
·
BAHAN
a. Urin normal 24 jam
dan urin patologis
b. Asam nitrat pekat
B.
PROSEDUR KERJA
1. Masukanlah 3 mL asam
nitrat pekat ke dalam tabung reaksi perlahan – lahan melalui dinding tabung
yang dimiringkan.
2. Tambahkan 3 mL urin menggunakan
pipet Mohr melalui dinding tabung sehingga kedua cairan tidak langsung
bercampur.
3. Perhatikan cincin
putih yang terbentuk pada perbatasan kedua cairan.
C.
DATA PERCOBAAN
Uji Haller
|
Cincin putih
|
Urin normal
|
-
|
Urin patologis
|
-
|
Kesimpulan : dapat
diartikan bahwa didalam urin tidak terdapat urea dan asam urat sehingga dapat
menunjukkan bahwa urin normal.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN GULA
DARAH
Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang
hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan
biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan.
Kadar gula darah
pada orang yang berpuasa normalnya <126. Pada orang yang tidak berpuasa
normalnya <200. Dan jika lebih dari angka tersebut bisa menunjukan gejala
hiperglikemi dan menyebabkan penyakit diabetes. Diabetes mellitus
adalah penyakit yang paling menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan
gula darah.
B.
KESIMPULAN URIN
Uji Urin : Urin normal yang normal adalah urin yang negatif uji glukosa
dan protein, karena bila mengandung zat-zat tersebut, maka ada gangguan pada
filtrasi ginjal.
Urin merupakan larutan asam.
Jika pada uji benedict warna urin biru/hijau keruh
maka urin tersebut normal, sebaliknya jika muncul warna lain pada urin maka
kemungkinan urin tersebut tidak normal.
Jika pada uji heller tidak terdapat cincin putih pada
tabung reaksi maka urin tersebut tidak normal. Sebaliknya jika terdapat cincin
berwarna merah atau orange maka urin tersebut normal.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://guladarahrendah.blogspot.com/2010/07/pengertian-gula-darah-dan-pengaruh-dari.html
·
http://labkesehatan.blogspot.com/2010/03/glukosa-darah-serumplasma.html (Rabu , 11 Mei 2011, 18.09 WIB)
·
http://makalahbiologiku.blogspot.com/2010/10/komposisi-urin-dan-pengertian-urin.html (Rabu , 11 Mei 2011, 18.30 WIB)
LAMPIRAN I
LAPORAN SEMENTARA HASIL PENGENALAN ASAM DAN BASA
NAMA : RESTIANA SETYORINI
NIM : A01001355
KELOMPOK : III (TIGA)
HARI / TANGGAL : KAMIS / 5 MEI 2011
WAKTU : 13.00 - selesai
PEMBIMBING : - IDA BETANURSANTI
-
WIDI
ASTUTI
UJI GULA DARAH
No.
|
Jenis kelamin
|
Kadar Glukosa
|
Keterangan
|
|
Puasa
|
Makan
|
|||
1.
|
Perempuan
|
105
|
144
|
normal
|
2.
|
-
|
-
|
-
|
-
|
JUMLAH ZAT PADAT PADA URIN
Perlakuan
|
Hasil
|
Volume,
mL
|
-
|
Suhu tera, C
|
-
|
Suhu urin, C
|
-
|
Berat jenis (kerapatan) urin
|
-
|
Nilai koreksi
|
-
|
Berat jenis (kerapatan) urin
real
|
-
|
Koefisien Long
|
2,66
|
Zat padat total urin (g/mL) [2
angka terakhir
berat jenis x 2,66]
|
-
|
UJI BENEDICT
Bahan Uji
|
Warna
|
Nilai
|
Konsentrasi
|
Urin normal
|
Biru/ hijau keruh
|
-
|
-
|
Urin
berglukosa 0,3%
|
-
|
-
|
-
|
Urin
berglukosa o15
|
-
|
-
|
-
|
Urin berglukosa
5%
|
-
|
-
|
-
|
UJI HALLER
Uji Haller
|
Cincin putih
|
Urin normal
|
-
|
Urin
patologis
|
-
|
Gombong, 10 Mei 2011
Mengetahui,
Pembimbing Praktikan
Ida Betanursanti, M.T. Restiana
Setyorini
ü
Gambar Alat
Gelas ukur Corong pemisah
Pipet tetes Kom
Kit asam urat Buret
Stopwatch Pemanas/Pemanas air
Pipet
Mohr 10 mL Pipet mohr
Tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOKIMIA
UJI GULA DARAH DAN
URIN
Disusun
oleh :
Nama : Restiana
Setyorini
NIM : AO1OO1355
Program studi :
D III Keperawatan
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Mei 2011
Jam : 13.00 WIB
- Selesai
Dosen pembimbing : Ida Betanursanti, M.T.
LABORATORIUM BIOKIMIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2011
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
UJI GULA DARAH DAN URIN
Disusun oleh :
Nama :
Restiana Setyorini
NIM :
AO1001355
Program studi : D
III Keperawatan
Hari/Tanggal/Jam :
Kamis / 5 Mei 2011 / 13.00 WIB
Gombong,
10 Mei 2011
Menyetujui
Pembimbing
,
|
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji
syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Laporan Praktikum Biokimia ini
dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Laporan
praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan praktikum
biokimia yang merupakan kegiatan penunjang mata kuliah Biokimia. Laporan
praktikum ini diharapkan dapat membantu mahasiswa/i dalam mempersiapkan dan
melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah, dan terencana. Pada setiap
topik telah ditetapkan tujuan pelaksanaan praktikum dan semua kegiatan yang
harus dilakukan oleh mahasiswa/i serta teori singkat untuk memperdalam
pemahaman mahasiswa/i mengenai materi yang dibahas.
Penyusun
menyakini bahwa dalam pembuatan Laporan Praktikum Biokimia ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang akan datang.
Akhir
kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Gombong, 10 Mei 2011
Penyusun,
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
PENGESAHAN....................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................
iii
DAFTAR ISI........................................................................................................
iv
BAB I UJI GULA DARAH.................................................................................. 1
A.
TUJUAN PERCOBAAN.................................................................... 1
B.
DASAR TEORI................................................................................... 1
C.
GANGGUAN GULA DARAH.......................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM........................................................... 4
A.
ALAT DAN BAHAN......................................................................... 4
B.
PROSEDUR KERJA........................................................................... 4
C.
DATA PERCOBAAN......................................................................... 4
BAB III UJI URIN................................................................................................ 5
A.
TUJUAN PERCOBAAN.................................................................... 5
B.
DASAR TEORI................................................................................... 5
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTUKUM........................................................ 6
1.)
JUMLAH ZAT PADAT PADA URIN........................................................... 6
A.
ALAT DAN BAHAN......................................................................... 6
B.
PROSEDUR KERJA........................................................................... 6
C.
DATA PERCOBAAN......................................................................... 7
2.)
UJI BENEDICT............................................................................................... 7
A.
ALAT DAN BAHAN......................................................................... 7
B.
PROSEDUR KERJA........................................................................... 7
C.
DATA PERCOBAAN......................................................................... 7
3.)
UJI HELLER................................................................................................... 8
A.
ALAT DAN BAHAN......................................................................... 8
B.
PROSEDUR KERJA........................................................................... 8
C.
DATA PERCOBAAN......................................................................... 9
PENUTUP............................................................................................................. 10
A. KESIMPULAN GULA
DARAH...................................................... 10
B. KESIMPULAN URIN....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
|