Bagaimana dengan blog ini??

Selasa, 12 Juni 2012

Askep Gangguan Pertukaran Gas dan Perfusi Jaringan


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Pada kesempatan  ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan semua pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Gombong, 8 Desember 2011
Penyusun


ASKEP GANGGUAN PERTUKARAN GAS

A.    Masalah keperawatan : Gangguan pertukaran gas
B.     Pengertian :
·         Kelebihan dan kekurangan oksigen dan/ atau eliminasi karbondioksida di membrane kapiler-alveolar.
·         Keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan jalannya gas (O2 dan CO2) yang aktual atau risiko antara alveoli paru-paru dan sistem vaskular.
C.     Batasan karakteristik :
o   Gangguan penglihatan
o   Penurunan CO2
o   Takikardi
o   Hiperkapnia
o   Keletihan
o   Somnolen
o   Iritabilitas
o   Hypoxia
o   Kebingungan
o   Dyspnoe
o   Nasal faring
o   AGD Normal
o   Sianosis
o   Warna kulit abnormal (pucat, kehitaman)
o   Hipoksemia
o   Hiperkarbia
o   Sakit kepala ketika bangun
o   Frekuensi dan kedalaman nafas abnormal
D.    Faktor faktor yang berhubungan :
o   Ketidak seimbangan perfusi ventilasi
o   Perubahan membran kapiler-alveolar
E.     Tujuan : Mengatasi masalah gangguan pertukaran gas
F.      Kriteria :
·         Tidak ada peningkatan kerja napas
·         Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan/ retraksi dan ekspansi dada asimetris
·         Ronchi/ crackles berkurang s.d. hilang
·         AGD dalam batas normal
·         TTV dalam batas normal
G.    Diagnosa keperawatan :
Gangguan pertukaran gas b.d :
·         Penurunan pemgembangan paru
·         Penurunan luas paru efektif untuk pertukaran gas
·         Penumpukan cairan di alveolus (effuse pleura)
H.    NOC
1)      Status Pernapasan: pertukaran gas: Pertukaran CO2 atau O2 di alveolar untuk memertahankan konsentrasi gas darah arteri
2)      Status Pernapasan: ventilasi: Perpindahan udara masuk dan keluar dari paru-paru
Contoh: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, pasien mempunyai status pernapasan: pertukaran gas tidak akan terganggu dibuktikan dengan:
1)   Status neurologis dalam rentang yang diharapkan
2)   Dispnea pada saat istirahat dan aktivitas tidak ada
3)   PaO2, PaCO2, pH arteri dan SaO2 dalam batas normal
4)   Tidak ada gelisah, sianosis, dan keletihan



I.        NIC
1)      Pengelolaan Asam-Basa: meningkatkan keseimbangan asam-basa dan mencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya
2)      Pengelolaan jalan napas: memfasilitasi kepatenan jalan napas
J.       Aktivitas keperawatan
a.       Kaji bunyi paru, frekuensi napas,kedalaman dan usaha napas serta produksi sputum
b.      Pantau hasil gas darah (misal PaO2 yang rendah, PaCO2 yang meningkat, kemunduran tingkat respirasi)
c.       Pantau kadar elektrolit
d.      Pantau status mental
e.       Peningkatan frekuensi pemantauan pada saat pasien tampak somnolen
f.       Observasi terhadap sianosis, terutama membran mukosa mulut . Identifikasi kebutuhan pasien akan insersi jalan napas aktual/potensial
g.      Auskultasi bunyi napas, tandai area penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
h.      Pantau status pernapasan dan oksigenasi
K.    Pendidikan untuk pasien dan keluarga
1)      Jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan (oksigen, pengisap,spirometer)
2)      Ajarkan teknik bernapas dan relaksasi
3)      Jelaskan pada pasien dan keluarga alasan suatu tindakan dilakukan misal: terapi oksigen
4)      Ajarkan teknik perawatan di rumah (pengobatan, aktivitas, alat bantu, tanda dan gejala yang perlu dilaporkan)
5)      Ajarkan batuk efektif
L.     Aktivitas kolaboratif
1)      Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan akan pemeriksaan gas darah arteri dan penggunaan alat bantu yang dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien.
2)      Laporkan perubahan sehubungan dengan pengkajian data (misal: bunyi napas, pola napas, analisa gas darah arteri,sputum,efek dari pengobatan)
3)      Berikan obat yang diresepkan (misal: natrium bikarbonat) untuk mempertahankan kesiembangan asam-basa
4)      Siapkan pasien untuk ventilasi mekanis
5)      Berikan oksigen atau udara yang dilembabkan sesuai dengan keperluan
6)      Berikan bronkodilator, aerosol, nebulasi



ASKEP GANGGUAN PERFUSI JARINGAN

A.    Pengertian :
Suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memlihara jaringan pada tingkat kapiler.
B.     Tujuan :
Mengatasi masalah ketidakefektifan perfusi jaringan dan mencegah komplikasi yang ditimbulkan.
C.     Kriteria :
1)      Menunjukkan Status sirkulasi, ditandai dengan indicator berikut (nilai 1-5 : ekstreem, berat, sedang, ringan atau tidak ada gangguan)
2)      TD sistolik dan diastolic dalam rentang yang diharapkan
3)      Tidak ada hipotensi orthostatic
4)      Tidak ada bising pembuluh darah besar
5)      Menunjukkan kemampuan kognitif, ditandai dengan indicator berikut (nilai 1-5 : ekstreem, berat, sedang, ringan atau tidak ada gangguan)
6)      Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan usia serta kemampuan
7)      Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi
8)      Menunjukkan memori jangka lama dan saat ini, membuat keputusan yang benar
9)      Tidak terdapat sianosis dan suhu ekstremitas dalam rentang normal
D.    Diagnosa Keperawatan :
1)      Perubahan perfusi jaringan serebral b.d. proses peradangan pada selaput otak
2)      Perubahan perfusi jaringan b.d. hipoventilasi, hipervolemia
3)      Perubahan perfusi jaringan b.d. gangguan transport oksigen melalui alveolar dan membrann kapiler, penurunan mekanis dari aliran daran arteri dan vena.
E.     Tindakan Keperawatan :
o  Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan denyut nadi
o  Monitor status hidrasi (intake dan output)/ 8 jam
o  Monitor tingkat kesadaran (GCS)
o  Monitor hasil laboratorium yang terkait dengan etiologi gangguan perfusi
o  Pertahankan tirah baring dengan posisi kepala lebih tinggi 15-30O
o  Perhatikan adanya keluhan nyeri dada, palpitasi, sakit kepala
o  Pantau perfusi perifer dengan mengkaji kekuatan nadi perifer, CRT, warna dan suhu kapiler
o  Anjurkan latihan rentang gerak aktif/ pasif selama tirah baring jika diperlukan.
F.      Kolaborasi :
o  Berikan oksigen lkembap sesuai program
o  Berikan terapi medikamentosa sesuai program
o  Berikan tranfusi sesuai program



DAFTAR PUSTAKA

Ø  Marilynn E Doengoes, et all, alih bahasa Kariasa IM, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, EGC, Jakarta.
Ø  Reksoprodjo Soelarto, (1995), Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa Aksara, Jakarta.
Ø  http://senyumperawat.blogspot.com/2010/04/askep-gangguan-pertukaran-gas.html diakses tanggal 06 Desember 2011 jam 19.25 WIB
Ø  http://www.lenterabiru.com/2011/04/gangguan-pertukaran-gas.html diakses tanggal 06 Desember 2011 jam 19.32 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar