Bagaimana dengan blog ini??

Selasa, 12 Juni 2012

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Dengan MENGGAMBAR


PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
1.      Topik                           : Menggambar
2.      Tujuan
a.       Tujuan Umum
-        Setelah dilakukan terapi selama 1 x 60 menit, diharapkan  klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindra yang diberikan
b.      Tujuan khusus
-        klien mampu berespon terhadap gambar yang dilihat
-        klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
3.      Latar belakang
a.       Pengertian
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu perserapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar. (Miramis, 1998)
Halusinasi merupakan suatu yang dialami sebagai penghayatan seperti suatu persepsi melalui panca indera tanpa stimulus ekstren, persepsi palsu (Lubis, 1993)
b.      Tahap tahap halusinasi
1.      Comforting (Ansietas Sedang) atau Halusinasi menyenangkan.
Karakteristik = Klien mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, kesepian, rasa bersalah dan takut, dan mencoba untuk berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan ansietas. Individu mengenali bahwa pikiran dan pengalaman sensori berada dalam kondisi kesadaran jika ansietas dapat ditangani. (non psikotik)
Tanda dan Gejala = Tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, respon verbal yang lambat jika sedang asyik, diam dan asyik
2.      Condemning (Ansietas berat) atau halusinasi menjijikkan.
Karakteristik = Pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan atau klien mulai lepas kendali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan. Klien mungkin mengalami dipermalukan oleh pengalaman sensori dan menarik diri dari orang lain. (Psikotik ringan)
Tanda dan gejala = Meningkatkan tanda-tanda sistem syaraf otonom dan tekanan darah, rentang peningkatan denyut jantung. Pernafasan dan tekanan darah, rentang perhatian menyempit, asyik dengan pengalaman sensori dan kehilangan kemampuan membedakan halusinasi dan realita.
3.      Controlling (Ansietas berat) atau pengalaman sensori menjadi berkuasa
Karakteristik = Klien menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan menyerahkan pada halusinasi tersebut. Isi halusinasi menjadi menarik. Klien mungkin mengalami pengalaman kesepian jika sensori halusinasi berhenti (Psikotik)
Tanda dan Gejala = Kemauan yang dikendalikan halusinasi akan lebih diikuti kesukaan berhubungan dengan orang lain. Rentang perhatian hanya beberapa detik atau menit, adanya tanda-tanda fisik ansietas mampu mematuhi perintah.
4.      Conquering (Panic) atau umumnya menjadi melebur dalam halusinasinya
Karakteristik = pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti perintah halusinasinya. Halusinasinya berakhir dari beberapa jam atau hari jika tidak ada intervensi terapeutik (Psikotik berat)
Tanda dan Gejala = perilaku terror akibat panik. Potensi buat solude atau nomiede aktifitas perilaku kekerasan. Agitasi menarik diri atau katatonia, tidak mampu berespon terhadap perintah kompleks, tidak mampu berespon lebih dari satu orang.
c.       Memilih stimulasi sensori karena 8 dari 10 pasien mengalami stimulasi persepsi
d.      Jenis halusinasi
·         Halusinasi pendengaran
·         Halusinasi penglihatan
·         Halusinasi penciuman
·         Halusianasi pengecapan
·         Halusianasi raba
·         Halusinasi seksual
·         Halusinasi kinestetik
·         Halusinasi visceral
4.      Seleksi pasien
Ø  Klien dengan riwayat stimulasi persepsi sensori dengan disertai halusinasi.
Ø  Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk, dalam keadaan tenang.
Ø  Klien dapat diajak kerjasama (cooperative).

5.      Jadwal
Hari, Tanggal              : 30 November 2011
Waktu                         : pukul 09:00 – selesai
Tempat                        : Bangsal Nakula RSJ Kabupaten Magelang.
6.      Metode
-          Ceramah
-          Bermain peran
7.      Media dan alat
a.       Buku dan alat gambar
b.      Gambar - gambar
8.      Pengorganisasian
a.       Leader                   : M.Sadaji Ragil
b.      Co – Leader          : Aldo Sugiharto
c.       Fasilitator 1           : Rinda Oktaviana
d.      Fasilitator 2           : Restiana Setyorini
e.       Fasilitator 3           : Dewi Artikasari
f.       Fasilitator 4           : Wiji Sugiyanti
g.      Observer                : Fuad Afdlol
9.      Setting Tempat
Bitmap in Graphic1.jpgm.jpg
10.  Program Antisipasi
Ø  Perkenalan diri
11.  Langkah – Langkah
A.    Persiapan
1.      Memilih klien.
2.      Mengingatkan kontrak pertemuan.
3.      Menyiapkan tempat, alat dan media yang digunakan.
B.     Orientasi
1.      Salam teraupetik
2.      Evaluasi validasi masalah
·         Menanyakan perasaan klien saat ini
·         Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasinya setelah menggunakan tiga cara yang telah dipelajari. ( menghardik, melakukan kegiatan, dan bercakap – cakap dengan orang lain ).
3.      Kontrak
·         Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
·         Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakan kepada orang lain.
·         Lama kegiatan 60 menit.
·         Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
C.     Kerja
·         Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
·         Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
·         Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat ini.
·         Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling dan memberikan penguatan kepada klien untuk terus menggambar, jangan mencela klien.
·         Setelah semua klien selesai menggambar terapis meminta masing-masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut menurut klien.
·         Kegiatan poin e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran
·         Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk tangan.
D.    Terminasi
1.      Evaluasi
·         Verbal
-        Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK.
-        Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
·         Non verbal
-        Klien mempraktekan cara mengontrol halusinasi dengan menggambar.
2.      Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan klien mengekspresikan perasaan dengan menggambar.
3.      Kontrak YAD
Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi klien.
12.  Evaluasi
a.       Proses
Ø  Evalusi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
b.      Hasil
Ø  Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu menghardik / mengontrol halusinasinya.


Lampiran 1

A.    Form Penilaian Observer

No.
Aspek penilaian yang dinilai
Klien
1
2
3
4
5
6
7
8
1.
Mengikuti tak sampai selesai








2.
Mampu menghafal doa-doa solat








3.
Mampu mempraktekan gerakan solat









Tidak ada komentar:

Posting Komentar